26 Agustus 2025

Bahwa sampai saat ini, organisasi PMII adalah satu-satunya organisasi yang membebaskan mahasiswa dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan penindasan baik secara materil maupun spiritual. PMII mampu menjadi tali penghubung, sebagai wakil suara mahasiswa dan rakyat dalam menuntut hak-haknya. PMII adalah organisasi yang menopang amanah revolusi Agustus, yang kehadirannya mesti terus dipertahankan demi menghantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaannya, baik secara materil maupun imateril.

Proses kaderisasi adalah tali yang melestarikan nafas organisasi PMII. Jika kehadiran PMII mesti lestari, maka proses kaderisasi mesti terus hidup dalam kehadiran organisasi PMII. Hingganya akan tujuan organisasi, agama, dan negara mampu untuk tergapai secepat-cepatnya.

Namun pada tanggal 26 Agustus 2025 yang masih bersuasanakan hari kemerdekaan Indonesia, pada moment PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kampus) di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ditengah ke khidmatan agenda yang demokratis yang terjadi, hadirlah kelompok reaksioner yang memecah ke khidmatan agenda PBAK dengan mencabut bendera organisasi PMII dan HMI, juga selain daripada itu terdapat tindakan fisik yang melukai anggota dari organisasi kedua tersebut, kemudian beberapa kerugian yang didapati oleh mereka diantaranya adalah kehilangan ponsel dan bendera.

Tekanan psiologis kian menerpa PMII dan HMI serta organisasi ekstra lainnya. Hal demikian tengah melukai sistem demokrasi yang dianut oleh negara Indonesia dan khususnya kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tindakan tersebut jelas kontra-revolusioner dan kontra-produktif. Proses kaderisasi menjadi terhambat akan situasi demikian, keterhambatan proses kaderisasi akan menghambat kontribusi organisasi, keterhambatan kontribusi organisasi akan menghambat pula proses menggapai amanah revolusi Agustus. Maka bisa kita katakan bahwa kelompok reaksi tersebut adalah kelompok subversif yang tidak mendasarkan diri pada cita-cita nasional bangsa Indonesia.

Kami himbau kepada seluruh mahasiswa untuk terus berhati-hati dan berpegang diri pada kejernihan fikiran dan kedewasaan sikap, agar tidak hidup dalam keterombang-ambingan narasi yang menyesatkan. Organisasi PMII mesti kita jaga secara bersama-sama, bahu-membahu untuk rakyat Indonesia, mahasiswa mesti membariskan diri pada konsepsi demokrasi yang menjaga setiap hak daripada kelompok yang ada. Juga kemudian untuk para birokrat mesti mampu menjaga keberjalanan sistem demokrasi yang tengah dibangun di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mesti kita sama-sama mengganyang entitas yang merusak persatuan. Salam pergerakan !


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *